Tiga Ekor Gajah Liar di Giam Siak Kecil Dipasangi GPS

Senin, 6 Februari 2023 13:40 WIB

Share
Gajah Liar Dipasangi GPS
Gajah Liar Dipasangi GPS

PEKANBARU.RIAU.POSKOTA.CO.ID - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, pesang  Geograpics Positioning System (GPS) Collar terhadap tiga ekor gajah liar sub populasi di Petapahan Balai Raja dan Giam Siak Kecil di Provinsi Riau. 

Kepala Balai Besar KSDA Riau Genman S Hasibuan, mengatakan GPS Collar yang dipasang kepada tiga ekor gajah liar tersebut adalah bantuan dari PT Pertamina Hulu Rokon (PHR).

"Pemasangan GPS Collar bertujuan untuk mengetahui pergerakan gajah dalam selang waktu tertentu sehingga bisa berfungsi sebagai salah satu upaya early warning system mitigasi interaksi negatif gajah liar," ujar Genman, Senin (6/2/2023). 

Menurut Genman, pemasangan GPS Collar telah dilakukan sejak 21 Januari hingga 2 Februari 2023, yang dilakukan melalui beberapa tahapan yakni sosialisasi dan edukasi.  

Pemasangan GPS Collar ini dilakukan oleh tim yang sudah berpengalaman dalam penanganan gajah liar dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Perawat Gajah dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas. 

"Gajah yang dipasangi GPS Collar adalah gajah berkelamin betina yang berusia 45 tahun dengan berat badan 3765 kg. Dimana gajah tersebut membawa satu bayi gajah jenis kelamin betina, umur lebih kurang 3 bulan," terangnya. 

Selanjutnya kepada seekor gajah betina dewasa yang diperkirakan sedang hamil dengan estimasi berat badan lebih kurang 2 ton 2067 kg, serta gajah terakhir berusia sekitar 35 tahun dengan berat badan 3514 kg.

Sementara GPS Collar yang dipasang itu akan berfungsi maksimal sebagai sarana mitigasi interaksi negatif gajah liar. Sehingga kesadaran dan kerjasama masyarakat yang terdampak dalam melakukan penggiringan gajah liar secara mandiri ke dalam kawasan hutan sebagai habitatnya terbangun dengan baik. 

Lebih lanjut, Genman mengatakan dengan adanya informasi ini maka upaya antisipasi dini bisa dilakukan dengan cara penggiringan gajah liar kembali ke dalam kawasan hutan sebagai habitatnya.

"Sehingga diharapkan tidak sampai memberikan dampak negatif terhadap masyarakat," sambung. 

Halaman
Editor: Admin Pusat
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar